Makna Kepercayaan Antara Ortu dan Anak (Alasan Orang Tua Harus Percaya Pada Anak dan Tidak terlalu Curiga)
Tidak
ada masalah yang tidak bisa diselesaikan bila ada keterbukaan. Akan ada
keterbukaan bila ada kepercayaan. Itulah kenapa kepercayaan antara
orang tua dan anak harus terjalin dan terjaga dengan baik. Namun
bagaimana cara kita sebagai orang tua menaruh kepercayaan kepada anak?
1. Minta Izin atau berpamitan
Bila buah hati anda hendak pergi kemana-mana, hendaklah anda meminta
buah hati anda untuk meminta izin. Permintaan izin ini tidak hanya
berguna agar anda tahu kemana buah hati anda pergi, namun juga untuk
menjaga hubungan komunikasi antara anda dan buah hati anda.
2. Jangan berbohong
“Pencuri tidak akan bisa menginsyafkan seorang pencuri.” Apakah anda
setuju dengan ungkapan tersebut. Agar anda secara “tidak sadar” telah
mengajarkan kebohongan kepada buah hati anda, sebagai orang tua yang
baik, sebaiknya anda juga memberikan contoh yang baik kepada buah hati
anda. Jadi bila anda merasa buah hati anda sering berbohong, cobalah
untuk juga mengintrospeksi diri anda,”Masihkah aku sering berbohong?”
3. Mengenal Teman-teman Bermain
Setiap orang tua pasti akan merasa bahagia, bila buah hatinya memiliki
banyak teman, terutama teman-teman yang baik. Maka setiap buah hati anda
mengenal teman yang baru, mintalah buah hati anda untuk mengenalkan
kepada anda. Hal ini sangat penting, supaya anda juga tahu bagaimana
cara anda mengontak (bila memiliki HP) dan mengontrol kemana buah hati
anda sering bermain, juga agar anda tahu bagaimana menangani
permasalahan yang dihadapi buah hati anda di dalam pergaulannya bersama
dengan teman-temannya.
4. Menjadi Sahabat
Jangan menciptakan jarak yang terlalu jauh dengan buah hati anda,
dengan terlalu banyak mengatur dan menyalahkan apa yang dilakukan buah
hati anda. Jadilah sahabat bagi buah hati anda, yang selalu membimbing
di agar buah hati anda tidak melakukan kesalahan dan melakukan
kesalahan yang sama. Menjadi sahabat dengan buah hati anda, juga bisa
and lakukan dengan selalu menemani di saat makan malam, membimbing dalam
mengerjakan PR, mengucapkan “selamat tidur” sebelum buah hati tidur,
dan hal-hal lain yang menunjukkan perhatian anda kepada buah hati anda
di dalam hal-hal kecil.
5. Menjadi Teladan Yang Baik
Bila anda mengatakan sesuatu, usahakanlah untuk sesuai dengan apa yang
anda perbuat. Jangan buat buah hati anda kecewa dengan kesalahan yang
secara sadar kita lakukan dan menyakiti buah hati kita. Misalnya,
disaat anda menasihati buah hati anda agar rajin belajar dan bekerja
keras, namun anda sendiri suka bermalas-malasan di rumah.
6. Teguh Pada Pendirian
Hal ini sangat berhubungan dengan wibawa anda sebagai orang tua. Bila
anda telah mebuat sebuah peraturan kepada buah hati anda, usahakanlah
untuk tidak mudah mengubahnya. Misalnya, harus pulang bermain sebelum
Adzan Maghrib. Anda harus konsisten dengan peraturan tersebut, dan bila
perlu menegur anak bila sampai pulan terlalu larut malam.
7. Marah Di Saat Yang Tepat
Bila anda harus marah kepada anak karena suatu kesalahan, anda harus
tahu kenapa anda harus marah dan apa manfaat anda marah kepada anak.
Jangan sampai anda marah hanya karena ingin meluapkan emosi anda sendiri
dan hanya akan menyakiti hati sang anak. Dan setelah anda marah,
usahakanlah untuk kembali berusaha mendekati sang anak. Sehingga segala
perasaan yang tidak enak yang muncul di hati anak, bisa netral kembali.
Dan anak anda pun semakin sadar bila anda begitu mencintainya.
8. Tiada Yang Tersembunyi
Yah… Seperti judul sebuah lagu, “Tiada Yang Tersembunyi” atah “Jangan
Ada Dusta Diantara Kita”. Di dalam tips saya yang terakhir ini, saya
hanya akan memberikan sebuah kisah nyata dan lucu yang pernah dialami
oleh salah seorang teman saya. Beliau memiliki banyak saudara kandung.
Hal yang membuatnya “sedikit” kecewa kepada orang tuanya adalah karena
orang tuanya suka menyembunyikan lauk pauk yang berupa daging ayam dan
daging sapi. Sedangkan anak-anaknya lebih sering makan tahu dan tempe.
Dia selalu berpikir,”Soal makan aja banyak disembunyiin, apa lagi ya…
yang disembunyiin orang tuaku dari aku?”
0 komentar:
Posting Komentar
Share what you think!